Overheating merupakan kondisi dimana sebuah mesin di dalam kendaraan mencapai temperatur melebihi temperatur kerjanya atau dengan kata lain temperatur mesin terlalu panas.
Apabila terjadi overheating pada mesin maka akan menimbulkan beberapa problem dan kerugian, contohnya komponen-komponen pada mesin menjadi rusak. Oleh lantaran itu overheating harus dicegah semoga tidak terjadi.
Untuk mencegah terjadinya overheating ini maka pada mesin kendaraan dilengkapi dengan sistem pendingin. Sistem pendingin ada dua macam yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air.
Dewasa ini pada kendaraan-kendaraan kendaraan beroda empat menggunakan sistem pendingin air yaitu pendinginan mesin dengan memanfaatkan air sebagai media menyerap panas.
Apabila tanda-tanda overheating timbul maka kemungkinan penyebabnya yaitu dari sistem pendinginnya yang tidak berjalan secara optimal sehingga mesin mencapai temperatur melebihi temperatur kerjanya.
Adapun penyebab-penyebab yang sanggup menimbulkan terjadinya overheating antara lain yaitu :
Terjadinya kebocoran pada sistem pendingin
Kebocoran pada sistem pendingin sanggup menimbulkan terjadinya overheating pada mesin lantaran apabila terjadi kebocoran maka jumlah atau kapasitas air untuk mendinginkan mesin berkurang sehingga proses pendinginan tidak akan maksimal.
Kebocoran sistem pendingin sanggup terjadi apabila selang radiator pecah, sambungan selang radiator kurang kencang, radiator rusak sehingga ada belahan yang kurang rapat, water jacket (mantel air) yang ada di dalam mesin ada yang rusak sehingga bocor, sambungan antara belahan head silinder (kepala silinder) dengan blok silinder kurang kencang dan perpak atau gasket rusak (perpak pada pompa air dan gasket pada head silinder dengan blok silinder).
Kipas pendingin tidak berfungsi normal
Kipas pendingin radiator ada dua tipe yang dipakai yaitu tipe kipas pendingin konvensional dan kipas pendingin dengan motor listrik. Kipas pendingin ini berfungsi untuk mengalirkan udara melewati sirip-sirip radiator.
Apabila kipas pendingin tidak berfungsi dengan baik maka pendinginan air ketika air berada di dalam radiator tidak akan maksimal sehingga air yang keluar dari dalam radiator akan tetap bertemperatur tinggi dan air yang masih mempunyai temperatur tinggi tidak akan sanggup menyerap panas dari mesin.
Ada beberapa penyebab yang sanggup menimbulkan kinerja kipas pendingin kurang optimal yaitu :
1. Pada kipas pendingin konvensional
Kipas pendingin konvensional gerakan dari kipas pendingin ini diatur dengan menghubungkan putaran dari pulli poros engkol dengan pulli kipas pendingin melalui v-belt. Apabila pemasangan v-belt terlalu longgar maka pemindahan tenaga putar dari poros engkol ke kipas pendingin menjadi kurang optimal sehingga menciptakan kinerja kipas pendingin menjadi kurang. Selain itu apabila v-belt putus maka putaran dari poros engkol tidak akan diteruskan ke kipas pendingin sehingga kipas pendingin tidak berputar. Apabila kipas pendingin tidak berputar maka tidak akan terjadi pendinginan air di dalam radiator.
2. Kipas pendingin dengan motor listrik
Kipas pendingin dengan motor listrik yaitu gerakan putar dari kipas digerakkan oleh sebuah motor listrik. Motor listrik ini sanggup berputar jikalau ada signal tegangan yang masuk ke dalam motor listrik.
Signal tegangan ini diatur dengan menggunakan sebuah sensor yang mendeteksi temperatur dari air pendingin. Apabila temperatur air pendingin sudah mencapai temperatur panas tertentu maka sensor akan mengirimkan signal tegangan untuk mengaktifkan motor listrik sehingga kipas pendingin berputar.
Penyebab kipas pendingin dengan motor listrik sanggup berputar maksimal atau tidak bekerja maksimal sanggup disebabkan lantaran beberapa faktor yaitu motor listrik yang sudah rusak sehingga tidak sanggup berputar atau sanggup berputar tapi putarannya kurang maksimal, sensor temperatur air pendingin yang rusak sehingga tidak sanggup mengirimkan signal tegangan ke motor listrik dan sambungan kabel serta socket atau rangkaian kelistrikannya terputus.
Selain dari pelopor kipasnya, penyebab kipas pendingin tidak bekerja maksimal sanggup disebabkan lantaran kondisi kipas yang rusak contohnya baling-baling kipas ada yang patah.
Thermostat rusak
Thermostat merupakan belahan dari sistem pendingin yang berfungsi untuk mengalirkan air pendingin yang berada di dalam mesin semoga sanggup bersirkulasi menuju ke radiator untuk didinginkan.
Kerusakan pada thermostat yang sanggup menimbulkan terjadinya overheating yaitu thermostat rusak dalam keadaan katup menutup atau thermostat membuka pada temperatur yang tinggi contohnya pada temperatur 100o C thermostat gres membuka.
Apabila thermostat rusak pada keadaan di atas maka air pendingin yang berada di dalam mesin tidak akan di sirkulasikan ke radiator, sehingga air pendingin yang ada di dalam mesin akan tetap mempunyai temperatur tinggi dan tidak sanggup menyerap panas dari mesin.
Tutup radiator rusak
Tutup yang dipakai sebagai epilog radiator bukan hanya sekedar untuk menutup radiator semoga air pendingin tidak tumpah, melainkan tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan pada sistem pendingin semoga tekanannya normal.
Pada tutup radiator dilengkapi dengan dua buah katup yaitu katup tekan (relief valve) dan katup hisap (vacuum valve). Apabila tekanan pada sistem pendingin naik maka tekanan tersebut akan dibuang keluar dari sistem pendingin melalui katup tekan. Dan ketika tekanan pada sistem pendingin berkurang maka katup hisap akan membuka sehingga air dari reservoir tank (tangki cadangan) sanggup dialirkan ke sistem pendingin sehingga tekanan dan kapasitas air pendingin di dalam sistem pendingin normal.
Apabila kedua katup pada tutup radiator ini rusak maka sanggup menimbulkan kemungkinan terjadinya overheating.
Overheating yang disebabkan lantaran katup tekan membuka di bawah tekanan spesifikasinya. Ketika katup tekan ini membuka di bawah tekanan spesifikasinya maka akan banyak air yang berada di dalam sistem pendingin akan dialirkan keluar menuju ke tangki cadangan sehingga air pendingin yang bersirkulasi akan berkurang. Karena air pendingin kurang maka sanggup menimbulkan terjadinya overheating. Sebaliknya apabila katup tekan membuka di atas tekanan spesifikasinya maka tekanan di dalam sistem pendingin akan tinggi dan sanggup menimbulkan terjadinya kebocoran.
Apabila katup hisap rusak dan tidak sanggup membuka maka sehabis mesin hambar air yang berada di dalam tangki cadangan tidak sanggup dialirkan kembali ke dalam sistem pendingin mesin sehingga air yang berada di radiator atau sistem pendingin menjadi berkurang.
Radiator kotor
Radiator merupakan belahan yang berfungsi untuk menyerap panas dari air pendingin dengna pertolongan udara yang mengalir melalui sirip-sirip radiator. Apabila sirip-sirip radiator ini kotor atau tertekuk maka pemikiran udara yang melewati sirp-sirip akan terganggu dan berakibat pendinginan menjadi kurang optimal. Oleh lantaran itu, sirip radiator yang kotor dan tertekuk sanggup menimbulkan terjadinya overheating.
Pompa air rusak
Pompa air atau water pump merupakan belahan dari sistem pendingin yang berfungsi untuk memompa atau mengalirkan air pendingin ke seluruh sistem sehingga apabila pompa air ini rusak maka air pendingin tidak sanggup bersirkulasi. Oleh lantaran itu air pendingin yang berada pada belahan mesin akan tetap berada pada tempatnya dan tidak akan dialirkan ke radiator sehingga sanggup terjadi overheating.
Tangki cadangan bocor
Tangki cadangan atau reservoir tank berfungsi untuk menampung sementara air pendingin. Ketika volume air pendingin bertambah lantaran temperatur naik maka kelebihan volume ini akan dialirkan ke dalam tangki cadangan dan seblalinya apabila temperatur turun mesin maka air pendingin di dalam tangki cadangan akan dikirimkan kembali ke radiator. Apabila tangki cadangan rusak atau bocor maka jumlah air pendingin di dalam radiator sanggup berkurang. Karena air pendingin kurang maka sanggup terjadi overheating.
0 komentar:
Post a Comment