Seperti yang kita ketahui, bahwa penerangan sangat diharapkan terutama dikala kondisi malam hari dalam keadaan yang gelap.
Pada kendaraan, baik itu kendaraan roda dua ataupun roda empat niscaya terdapat lampu kepala atau lampu utama.
Lampu kepala pada kendaraan tersebut berfungsi sebagai penerang bagi pengemudi dikala sedang menjalankan kendaraannya pada malam hari dengan kondisi yang gelap.
Tanpa adanya sistem penerangan ini, maka akan membahayakan ketika sedang berkendara dalam kondisi yang gelap, baik itu berbahaya bagi pengemudi sendiri maupun bagi orang lain.
Sistem penerangan lampu kepala pada kendaraan mempunyai dua kondisi jarak penerangan yaitu penerangan jarak pendek dan penerangan jarak jauh.
Sistem penerangan lampu kepala pada kendaraan kendaraan beroda empat terdiri dari beberapa komponen, antara lain baterai, fuse atau sekering, saklar untuk mengontrol lampu, saklar dim, relay, lampu kepala, indikator lampu jarak jauh dan kabel.
Baterai
Baterai pada sistem penerangan lampu kepala berfungsi sebagai sumber listrik dengan arus searah atau DC (Dirrect Current). Baterai juga biasa disebut dengan aki atau accu yang pada umumnya mempunyai tegangan sebesar 12 volt. Pada baterai terdapat dua kutub yaitu kutub faktual dan kutub negatif.
Fuse
Fuse atau sekering pada sistem kelistrikan lampu kepala mempunyai fungsi sebagai pengaman bila terjadi beban arus yang berlebih atau terjadi konseleting arus listrik. Fuse juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen-komponen kelistrikan lainnya menyerupai saklar, relay, kabel, lampu dan lain sebagaimnya jikalau terjadi kekerabatan singkat (konseleting) atau beban arus berlebihan. Cara fuse sebagai pengaman rangkaian yaitu dengan tetapkan hubungan, fuse akan putus jikalau arus yang melewati fuse melebihi kapasitas dari fuse (kelebihan beban arus), dengan demikian arus tersebut tidak akan dialirkan ke komponen kelistrikan lainnya sehingga komponen kelistrikan yang lain akan terhindar dari kerusakan.
Fuse terdiri dari dua tipe, yaitu tipe tabung dan tipe blade, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Saklar pengontrol lampu kepala
Saklar pengontrol lampu kepala berfungsi sebagai pengontrol nyala lampu, baik lampu jarak bersahabat jarak jauh maupun dim. Cara memakai saklar pengontrol lampu kepala yaitu dengan cara menekan ke depan untuk lampu jauh atau menarik kebelakang untuk lampu dekat, sedangkan untuk lampu dim ditarik lebih kebelakang lagi.
Relay
Relay pada sistem penerangan lampu kepala merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menghubungkan dan tetapkan arus listrik yang besar yang mengalir ke beban lampu kepala dengan pengendali (saklar) yang cukup memakai arus kecil. Dengan pemakaian relay pada sistem kelistrikan ini, maka akan sanggup menciptakan saklar lebih baka sebab saklar hanya dialiri arus yang kecil sebagai pengontrolnya.
Relay yang biasa dipakai pada sistem penerangan lampu kepala yakni tipe NO (Normally Open) Single Pole Single Throw. Relay tipe ini mempunyai 4 kaki terminal yaitu terminal 30 yang sanggup faktual baterai, terminal 87 yang sanggup beban lampu kepala, terminal 85 yang sanggup saklar dengan arus faktual (untuk pengendali positif), dan terminal 86 yang sanggup massa atau negatif baterai. Relay tipe NO yakni relay yang dalam keadaan awalnya, antara terminal 30 dan terminal 87 tidak terjadi kekerabatan atau putus dan ketika relay aktif maka terminal 30 dan terminal 87 terhubung.
Lampu kepala
Lampu kepala pada kendaraan diletakkan pada kepingan depan kendaraan yang berfungsi sebagai penerang jalan. Pada lampu kepala mempunyai dua jarak penerangan yaitu jarak bersahabat dan jarak jauh.
Lampu kepala terdapat 2 tipe yang sering digunakan, yaitu tipe sealed beam dan tipe semi sealed beam (bola lampu). Lampu kepala tipe sealed beam yakni lampu kepala yang kontruksi bohlam lampu, dan beling refrektornya menjadi satu kesatuan sehingga jikalau lampu putus maka harus diganti lampu dan beling reflektornya sebab tidak sanggup dipisahkan sedangkan lampu kepala tipe semi sealed beam yaitu lampu kepala yang kontruksi bohlam lampunya sanggup dilepas dari beling reflektornya sehingga bila bohlam lampunya putus maka sanggup diganti bohlamnya saja.
Pada bohlam lampu tipe semi sealed beam terdiri dari dua jenis bohlam lampu, yaitu tipe bohlam lampu biasa (tungsten) dan bohlam lampu quarz halogen. Pada bohlam lampu biasa, ia memakai kawat filament sebagai sumber cahaya sedangkan pada bohlam lampu tipe quarz halogen dia memakai gas halogen di dalam tabungnya.
Kabel
Kabel dalam sistem kelistrikan mempunyai sebagai penghantar listrik dari komponen kelistrikan satu dengan lainnya. Kabel tersusun dari kepingan inti yang biasanya terbuat dari kawat tembaga dan kepingan luar yang berfungsi sebagai isolator biar tidak terjadi kebocoran listrik. Ukuran diameter kawat inti berbeda-beda besarnya, hal ini diubahsuaikan dengan besar arus yang mengalir pada kabel tersebut, bila arus yang mengalir besar maka diameter inti kabel harus semakin besar pula.
Diagram kelistrikan lampu kepala
Lampu kepala pada kendaraan beroda empat tidak dilewatkan kunci kontak dan biasanya memakai tipe pengendali faktual yang artinya arus dari postif baterai eksklusif menuju ke saklar pengontrol lampu. Di bawah ini diperlihatkan rangkainan kelistrikan lampu kepala yang memakai pengendali positif.
Cara kerja :
Ketika saklar lampu kepala di “On” kan maka arus faktual baterai akan mengalir melewati fuse dan menuju ke saklar lampu. Ketika saklar lampu pada posisi 56a maka arus dari baterai akan menuju ke terminal 85 pada relay yang ditunjukkan oleh angka 4 lalu akan mengaktifkan magnetic switch pada relay sehingga akan menghubungkan terminal 30 dan 87. Ketika terminal 30 dan 87 terhubung maka arus faktual yang dihubungkan di terminal 30 akan disalurkan ke terminal 87 dan nantinya akan diteruskan ke beban lampu (jarak jauh atau jarak dekat). Begitu pula ketika saklar pengontrol lampu di posisikan pada terminal 56b maka relay yang aktif yakni relay yang ditunjukkan oleh angka 4.
0 komentar:
Post a Comment