Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Perusahan-perusahan industri Jepang dalam menjalankan proses industrinya selalu menerapkan prinsip 5S.

Program 5S merupakan kegiatan yang dipakai untuk membentuk sikap insan biar sanggup mempunyai kebiasaan mengurangi pemborosan di daerah kerja.

Program 5S pertama kali diperkenalkan oleh Jepang dan kini ini sudah banyak diadopsi oleh perusahan-perusahan diluar perusahan industri Jepang.

5S terdiri dari 5 kata dalam bahasa Jepang yang awalan aksara depannya S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Kemudian di dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dalam kata 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.

1. Seiri atau Ringkas
Seiri (dalam bahasa Jepang) atau Ringkas (dalam bahasa Indonesia) merupakan langkah pemilihan barang yaitu memisahkan antara barang yang mempunyai kegunaan dan barang yang tidak berguna

Untuk barang yang masih mempunyai kegunaan akan disimpan, sedangkan barang yang sudah tidak mempunyai kegunaan harus dibuang.

Barang yang tidak mempunyai kegunaan bagi perusahaan nantinya akan dibuang atau disingkirkan sehingga daerah kerja akan semakin higienis dan ringkas dan nantinya akan menciptakan daerah kerja menjadi efisien,

2. Seiton atau Rapi
Seiton (dalam bahasa Jepang) atau Rapi (dalam bahasa Indonesia) merupakan langkah penataan barang biar barang-barang tersebut ketika dicari akan lebih gampang ditemukan.

Barang-barang dalam daerah kerja harus ditempatkan ditempat kerja secara rapi dan teratur sehingga kapan saja barang tersebut akan dipakai akan lebih gampang untuk dicari dan ditemukan serta barang-barang yang diletakkan secara rapi dan teratur akan lebih aman.

Langkah ini akan menciptakan pekerjaan lebih efisian lantaran mengurangi waktu untuk mondar mandir dalam mencari barang.

3. Seiso atau Resik
Seiso (dalam bahasa Jepang) atau Resik (dalam bahasa Indonesia) merupakan langkah pencucian barang sehabis dilakukan penataan dengan rapi biar barang-barang tersebut tetap bersih. Selain itu juga untuk menjaga lingkungan industri dan peralatan industri juga tetap bersih.

Pembersihan barang industri, alat industri dan lingkungan industri dibentuk sebersih mungkin biar ketika bekerja menjadi lebih nyaman sehingga mencegah motivasi kerja menurun yang disebabkan daerah kerja yang kotor.

4. Seiketsu atau Rawat
Seiketsu (dalam bahasa Jepang) atau Rawat (dalam bahasa Indonesia) merupakan langkah mempertahankan daerah kerja biar tetap ringkas, rapi dan bersih.

Penjagaan atau perawatan terhadap daerah kerja harus dipertahankan biar daerah kerja selalu dalam kondisi ringkas, rapi dan bersih.

Kondisi ringkas, rapi dan higienis ditempat kerja harus diberi standarisasi biar standar-standar dalam menjaga lingkungan daerah kerja sanggup dilakukan oleh seluruh serpihan perusahaan dan sanggup diperiksa secara teratur (berkala).

5. Shitsuke atau Rajin
Shitsuke (dalam bahasa Jepang) atau Rajin (dalam bahasa Indonesia) merupakan langkah penyadaran diri akan susila kerja diantaranya ialah disiplin terhadap standar, saling menghormati, aib ketika melaksanakan pelanggaran dan bahagia dalam melaksanakan perbaikan.

Keberhasilan melaksanakan kegiatan 5S ditempat kerja sanggup dilihat dari sikap kebiasaan dari semua pelaku kerja pada perusahaan. Untuk sanggup berhasil dalam penerapan kegiatan 5S maka hal-hal yang harus dilakukan di antaranya ialah :
  1. Melibatkan semua orang yang ada di dalam daerah kerja baik dari level bawah (posisi bawah) hingga dengan level atas (posisi atas).
  2. Membutuhkan kesepakatan dari administrasi untuk memastikan bahwa kegiatan 5S selalu dilakukan semua orang setiap hari.
  3. Merubah pikiran atau perspekstif semua orang di dalam daerah kerja bahwa kegiatan 5S bukan hanya sekedar kegiatan untuk menjaga kebersihan saja tapi kegiatan untuk menumbuhkan kebiasaan pekerja biar lebih baik dan mengefisienkan waktu serta tenaga dalam bekerja.
  4. Menerapkan kegiatan 5S secara konsisten.
  5. Melakukan investigasi dan penilaian terhadap jalannya kegiatan 5S secara teratur baik dalam jangka mingguan atau bulanan.
  6. Melakukan edukasi wacana konsep dan laba dari kegiatan 5S.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top