Untuk menghidupkan sebuah beban kelistrikan yang contohnya lampu, maka dibutuhkan sebuah rangkaian kelistrikan yang terdiri dari sumber tegangan, kabel penghantar dan beban listrik yaitu lampu itu sendiri.
Di dalam sebuah rangkaian kelistrikan, kita kenal terdapat rangkaian kelistrikan secara seri dan rangkaian kelistrikan secara paralel.
Rangkaian kelistrikan secara seri artinya komponen-komponen kelistrikan (misalnya komponen baterai, beban kelistrikan atau saklar) tersebut disusun secara berurutan atau satu jalur.
Sedangkan rangkaian kelistrikan secara paralel artinya komponen-komponen kelistrikan tersebut disusun secara bercabang.
Kelebihan dan kekurangan rangkaian seri dan paralel
Dari kedua jenis rangkaian seri dan paralel, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari masing-masing rangkaian tersebut yaitu :
A. Rangkaian seri
Kelebihan rangkaian seri
- Rangkaian listrik yang disusun secara seri akan membutuhkan jumlah kabel penghantar yang lebih sedikit dibandingkan dengan rangkaian listrik yang disusun secara paralel.
- Karena jumlah kabel yang dipakai lebih sedikit sehingga biaya yang dipakai untuk menciptakan rangkaian seri ini akan lebih murah di bandingkan dengan rangkaian paralel.
- Apabila beban listrik yang disusun secara seri maka arus yang mengalir pada tiap-tiap beban akan sama besar walaupun tahanan masing-masing beban listrik tidak sama besar.
- Apabila sumber tenaga listrik yang dirangkai secara seri maka tegangan total yang dihasilkan oleh masing-masing sumber tenaga listrik tersebut merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing tegangan pada sumber tenaga listrik. Misalnya, dua buah baterai dengan tegangan 12 volt dan arus 30 ampere disusun secara seri maka tegangan total rangkaian baterai tersebut yaitu 24 volt sedangkan arus total yang dikeluarkan rangkaian baterai tersebut tetap sama yaitu 30 ampere.
Kekurangan rangkaian seri
- Apabila beban listrik dirangkai secara seri, contohnya beban listrik tersebut yaitu lampu, maka apabila ada salah satu lampu putus akan menciptakan lampu yang lain juga ikut padam.
- Lampu-lampu yang dirangkai secara seri, lampu-lampu tersebut tidak akan menyala sama terang.
B. Rangkaian paralel
Kelebihan rangkaian paralel
- Apabila sumber tenaga listrik atau contohnya baterai yang disusun secara paralel maka kapasitas arus pada rangkaian baterai tersebut akan meningkat. Kapasitas arus total yang dihasilkan pada rangkaian baterai tersebut sama dengan penjumlahan dari masing-masing arus yang tersimpan di dalam masing-masing baterai. Misalnya ada dua buah baterai yang masing-masing mempunyai tegangan 12 volt dan jumlah arus 35 ampere. Maka jumlah arus total yang sanggup dikeluarkan rangkaian baterai tersebut yaitu 70 ampere.
- Jika beban listrik contohnya lampu di rangkai secara paralel maka apabila salah satu lampu putus, lampu yang lain akan tetap menyala.
- Jika beban listrik dirangkai secara paralel maka tegangan listrik yang menuju ke masing-masing beban yaitu sama besar dengan tegangan sumber sehingga apabila beberapa lampu dengan daya yang sama dirangkai secara paralel terhadap sumber tegangan maka lampu-lampu tersebut akan menyala sama terang.
Kekurangan rangkaian paralel
- Apabila beban listrik yang disusun secara paralel mempunyai tahanan yang berbeda maka arus listrik yang mengalir ke masing-masing beban kelistrikan menjadi tidak sama besar.
- Rangkaian listrik yang disusun secara paralel akan membutuhkan jumlah kabel penghantar yang lebih banyak dibandingkan rangkaian listrik yang disusun secara seri.
- Karena jumlah kabel penghantar yang dipakai lebuh banyak maka untuk biaya pembuatan akan lebih mahal dibandingkan dengan rangkaian seri.
0 komentar:
Post a Comment