Alternator merupakan salah satu komponen pengisian yang berfungsi menghasilkan energi listrik.
Listrik yang dihasilkan alternator akan berbentuk arus AC (Alternating Current) atau bolak-balik dan lalu akan dirubah menjadi arus DC (Direct Current) atau arus searah yang lalu arus listrik ini dipakai untuk menyuplai kebutuhan listrik dikendaraan dan untuk melaksanakan pengisian pada baterai.
Untuk mengubah arus listrik dari arus AC ke DC maka pada alternator dilengkapi dengan komponen rectifier.
Rectifier atau juga disebut dengan dioda penyearah pada alternator berfungsi untuk menyearahkan arus yang dihasilkan dari stator coil alternator dari arus AC (nolak-balik) menjadi arus DC (searah).
Selain itu rectifier juga berfungsi untuk mencegah arus balik dari baterai menuju ke alternator.
Pemasangan rectifier pada alternator sanggup dilihat pada gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas terdapat 6 buah rectifier yang tersusun dengan stator coil. Ketiga ujung dari stator koil dihubungkan dengan dua bab dioda ialah pada bab anoda dan katoda. Setiap ujung stator koil akan dipasangkan dengan dua buah dioda.
Arus listrik akan sanggup mengalir dari bab anoda ke katoda dan sebaliknya arus tidak sanggup mengalir dari katoda ke anoda.
Sehingga semua arus yang dihasilkan dari ketiga ujung stator coil akan mengalir keluar dari dioda ujung anoda ke kathoda. Oleh alasannya itu arus listrik akan menjadi searah sehabis melewati rectifier.
0 komentar:
Post a Comment